Minggu, 08 Januari 2023

Sosok Viral Bu Eny dan Tiko Pemilik Rumah Mewah Tak Lagi Menyeramkan

Sumber: TEMPO.CO | Supplier: Izmania Murtiningsih

Jakarta - Rumah dua lantai berwarna cokelat muda di kompleks PLN Klender tengah menjadi sorotan. Selama bertahun-tahun, rumah mewah itu diselimuti rerumputan dan ilalang yang merayap. Pohon-pohon tinggi mengelilingi rumah dan memenuhi halaman sampai penuh.

Orang mengira bahwa rumah ini adalah rumah kosong yang sudah lama ditinggalkan pemiliknya dan tidak ada yang tinggal di dalamnya. Padahal Eny Sukaesih dan Tiko, ibu dan anak, tinggal di rumah yang tidak terawat dan berdebu.

Rumah yang tampak mewah dan kokoh itu seperti kabin. Karena tidak ada listrik, air mengalir di dalam rumah. Jadi hampir seperti kabin.
Kini rumah itu menampakkan wajah aslinya, mewah dan nyaris menjulang tinggi. Tetangga Eny mengatakan bahwa sebelum menyebar, rumahnya tertutup rerumputan, pohon melinjo, pohon salam dan pohon peta. Tidak ada rumah di luar, hanya rerumputan yang terhampar dan pepohonan yang lebat.
“Cukup teduh, saya tidak bisa melihat rumahnya,” kata Kholik kepada Time, Kamis, 5 Januari 2023.

Rumah Kholik berada persis di depan rumah tempat tinggal Eny dan anaknya Tiko. Bahkan di teras rumah Kholik, saat Time berkunjung, terdapat spring bed. Menurut Kholik, ranjang itu milik Eny yang dibawa kabur saat bangunan berpagar biru kusam itu dibersihkan.
Rumah di Komplek PLN Klender Jalan Paro Nomor 48, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, baru saja dibersihkan saat Eny dibawa ke RS Duren Sawit.
Awalnya Eny tidak memperbolehkan siapapun masuk ke dalam rumah. Tetangga lain, Rita, 52, bercerita. Rumah itu menjadi perbincangan di kota itu ketika seorang pengguna YouTube membuat konten yang disebut rumah berhantu. Konten menarik banyak pengunjung, orang datang.
Setelah viral, reporter, warga, dan pembuat konten mulai bepergian ke sini. Menurut Rita, pada 22 Desember, bertepatan dengan Hari Ibu, banyak orang mulai mengunjungi rumah tetangganya. Rumah itu baru dibersihkan pada 2 Januari.
Sekilas, rumah yang "menakutkan" itu tiba-tiba menjadi tontonan banyak orang. "Menakutkan, orang-orang pada takut," kata istri Ketua RT 08 Sukidi.


Kamis siang kemarin sekitar pukul 17.00 banyak orang yang mengunjungi suasana pelataran rumah ini. Terlihat pria, wanita, dan anak-anak berhenti sambil mengarahkan kamera ponselnya ke rumah tempat tinggal Eny dan anak-anaknya.

“Ketika saya lewat, saya tidak pernah melihat ke sana, itu menakutkan. Saya bahkan tidak tahu itu di depan kost saya. Di sana ramai dan saya baru menyadarinya setelah dibersihkan. Rumah itu adalah rumah di depan kos,” kata Fatiha kepada Kholik, pemilik kost.
Rita melanjutkan, Eny tinggal bersama anaknya Tiko. Tidak ada air atau listrik di rumah. Seorang wanita disebut depresi. "Ceritanya dia depresi. Katanya enggak mau dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Usai melihat warga berkunjung ke rumah tersebut, pengelola RT 006 RW 02 Noves meminta aparat setempat segera mengunci pagar. Saat itu, tidak ada orang lain yang datang untuk melihat bagian lain dari rumah yang awalnya disebut rumah hantu.
Menurut Noves, belum ada yang diizinkan masuk ke rumah mewah sampai sekarang. "Kalau Bu Eny masih ada, kami tidak bisa masuk," katanya. Alasannya, Bu Eny tidak mau menerima orang karena takut rumah atau Tito diambil orang. "Ketakutan itu berasal dari depresi," katanya.

Senin, 02 Januari 2023

Nirwana Selle Tewas Kebakar di Tungku Smelter Tambang Nikel PT.GNI



Sumber: DetikSulsel.com | Supplier: Izmania Murtiningsih

Morowali Utara - Federasi Serikat Pekerja Nasional Indonesia (FSPNI) Sulawesi Tengah (Sulawesi Tengah) menyoroti standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan tambang nikel PT. GNI di Morowali Utara. Hal ini disebabkan meninggalnya seorang pegawai wanita Nirwana Selle yang terjebak dalam kebakaran.

“Alat Pelindung Diri (APD) mereka sangat minim. Kecelakaan kerja selalu terjadi dan bisa mengakibatkan orang meninggal dunia. Masih minim,” ujar Lukius Todama, Ketua Pengurus Serikat Pekerja Nasional Indonesia (FSPNI). kepada detikcom pada Rabu (28 Desember 2022).

Lukius juga menuding perusahaan tidak memberikan perlindungan dasar kepada buruh, seperti hak atas perlindungan kesehatan.

“Masih banyak tenaga kerja yang belum terpenuhi haknya seperti BPJS di bidang ketenagakerjaan dan perlindungan kesehatan yang belum terdaftar,” ujarnya.

Selain itu, Lukius juga merujuk pada karakteristik karyawan yang diremehkan perusahaan. Dia meminta perusahaan untuk pindah.

“Sebenarnya seperti di dalam oven, perusahaan harus membuat pakaian tahan panas seperti itu,” ujarnya.

"Kalaupun terjadi kebakaran, masih ada perlindungan, pekerjaan apa yang harus dia lakukan, pakaian apa yang pantas. Korban hanya pakaian biasa. Tidak ada seragam (APD)," ujarnya.
Lukius juga mengaku pihaknya sebenarnya selalu berusaha mengingatkan. Ia hanya mengatakan sulit berkomunikasi dengan PT BKTL.

“Sangat sulit bagi saya untuk berkomunikasi dengan perusahaan. Seharusnya perusahaan menyediakan alat pelindung diri bagi karyawan, karena jumlahnya masih sedikit,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran fatal ini diakibatkan ledakan di Tungku Smelter 2 PT. GNI No. 17 di Kecamatan Petasia Timur, Morowal Utara. Ledakan terjadi sekitar pukul 04.15 WITA, Kamis (22/12).

“Ledakan di Tungku No. 17 di Smelter 2, api bermula sedemikian rupa sehingga api dengan cepat menyebar di sekitar tungku,” kata Kapolres Morowal Utara AKBP Ade Nuramdani dalam wawancara terpisah.

Dua karyawan PT terjebak dalam kobaran api. Inilah Nirwana Selle dan I Made Defri Hari Jonathan yang bekerja di bawah Departemen Produksi PT GNI Morowali Utara Smelter.

"Dua pekerja terjepit, salah satunya perempuan di dalam crane (derek) yang tidak bergerak sama sekali," ujarnya. Terus menerus

Kartu Prakerja Akan Dibuka Kembali di Tahun 2023, Kapan Waktunya?



Sumber: Kompas.com | Supplier : Izmania Murtiningsih

JAKARTA. Salah satu program pemerintah yang dinantikan warga adalah program Kartu Prakerja. Tak heran jika banyak yang bertanya - tanya kapan gelombang kartu prakerja 2023 akan dimulai.

Ada pun pihak Prakerja juga membagikan bocoran sistem pelaksanaan pelatihan kartu prakerja 2023.

Jadi kapan kartu prakerja 2023 dibuka?

Penjelasan Manajemen Pelaksanaan Prakerja

Setelah memastikan, Kepala Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja William Sudhana mengatakan bahwa Prakerja 2023 akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2023.

Hal ini mengacu pada pernyataan koordinator sebelumnya. Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Mengutip pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam talk show TVRI, Prakerja 2023 akan dimulai pada triwulan I tahun 2023 dengan sistem reguler,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

William menambahkan, pengurus Program Kartu Prakerja (MPPKP) masih menunggu petunjuk lebih lanjut.

“Seperti yang dikatakan Menko, TBA ( To be announced). Jadi tunggu kabar selanjutnya," ujarnya.

Perubahan pada Prakerja 2023

1. Besaran Bantuan
Pemerintah akan menyesuaikan besaran bantuan yang diterima tiap peserta hanya Rp 4,2 juta pada 2023. Sebelumnya, besaran bantuan yang diterima peserta pe orang hanya sebesar Rp. 3,55 juta.

2. Insentif Survei
Biaya survei adalah Rp.100.000 untuk dua kali pengisian dalam program Kartu Prakerja 2023. Sebelumnya, biaya survei mencapai Rp. 150.000.

3. Pelatihan Kartu Prakerja
Kartu Prakerja 2023 juga dilaksanakan seperti biasa dan dilaksanakan secara online, offline maupun hybrid. Dengan sistem ini, penerima bantuan pendapatan dari kementerian/lembaga lain seperti Kementerian Sosial, Bantuan Subsidi Upah atau Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) dapat menerima manfaat dari program kartu prakerja.
4. Bantuan untuk Biaya Pelatihan
Dengan penyesuaian ini, biaya pelatihan meningkat dari Rp. 1 juta rubel menjadi Rp. 3,5 juta.

5. Insentif Pasca Pelatihan
Pada tahun 2023, insentif pasca pelatihan sebesar Rp 600.000 hanya akan diberikan satu kali. Berbeda dengan sekarang, di mana manfaat pasca pelatihan diberikan sebesar 4x Rp 600.000 atau Rp 2,4juta.

Minggu, 01 Januari 2023

Usai Perayaan Malam Tahun Baru 2023, Pantai Kuta Dipenuhi Sampah

    

     Pantai Kuta Bali terlihat banyak sampah berserakan usai pesta kembang api merayakan malam Tahun Baru 2023, Minggu (01/01/2023).

    Sampah sisa kembang api dan makanan plastik bekas pengunjung berserakan di pantai pasir putih. Sampah inilah yang membuat pemandangan Pantai Kuta semakin menarik bagi wisatawan pada liburan malam tahun baru.

    Untuk membantu petugas kebersihan pantai Kuta, komunitas pemuda peduli sampah di destinasi wisata berinisiatif membersihkan sampah yang berserakan di pantai.

    Agus, anggota Komunitas Bersih Sampah, mengaku berencana membersihkan sampah di Pantai Kuta pagi ini. Pasalnya, pada tahun-tahun sebelumnya pengunjung banyak meninggalkan sampah setelah pesta kembang api tahun baru.

  Menggunakan sarung tangan dan kantong plastik, 10 orang dari komunitas ini mengumpulkan sisa makanan para pengunjung Pantai Kuta setelah pesta kembang api kemarin.

   "Kami berencana untuk membersihkan sampah di pantai Kuta hari ini karena banyak sampah plastik yang ditinggalkan pengunjung," kata Agus, Minggu (01/01/2023).





   Agus mengatakan, masyarakatnya datang ke Pantai Kuta lebih awal dengan tujuan untuk bersih-bersih sebelum wisatawan datang. Sampah yang dikumpulkan masyarakat ini diangkut dengan cara diangkut ke tempat penampungan sementara di pantai Kuta untuk diproses lebih lanjut ke tempat pembuangan akhir.

  “Dengan adanya usaha kecil ini kami berharap dapat memberikan kemudahan kepada tempat wisata pantai, karena fokus masyarakat kami adalah membersihkan sampah yang ada di tempat wisata Bali,” ujarnya.

   Selain Komunitas Pembersih Sampah, petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Penghijauan Kabupaten Badung Bali juga selalu membersihkan sampah dari Pantai Kuta. Kondisi sampah Pantai Kuta tidak hanya disebabkan oleh pengunjung Tahun Baru, tetapi juga oleh hujan.

    Dari Oktober hingga Desember 2022, jumlah sampah di Kabupaten Badung sebanyak 600 ton, diperkirakan 20 truk sampah per hari. Petugas selalu siaga membersihkan sampah di pantai sebelum wisatawan berkunjung. Pantai Kuta biasanya ramai dikunjungi wisatawan pada sore hari.

    Adi (30) membantu petugas kebersihan di Pantai Kuta. Menurutnya, pengunjung pantai juga harus diatur membuang sampah pada tempatnya. Sebab, masalah sampah merupakan tanggung jawab bersama.

  “Masalah membuang sampah sembarangan di lokasi wisata bukanlah hal baru karena wisatawan juga butuh kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Adi.




Sosok Viral Bu Eny dan Tiko Pemilik Rumah Mewah Tak Lagi Menyeramkan

Sumber:  TEMPO.CO | Supplier: Izmania Murtiningsih Jakarta - Rumah dua lantai berwarna cokelat muda di kompleks PLN Klender tengah men...